Jalur Pendakian Gede Pangrango via Selabintana: Rimbun, Pacet, 12 km!

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana merupakan jalur terpanjang dengan jarak tempuh dari pintu masuk resort Selabintana hingga Alun-alun Suryakencana sekitar 12 km. Adapun estimasi waktu tempuhnya ada yang bisa 8 jam bahkan lebih dari 12 jam tergantung kekuatan fisik pendakinya.

Kondisi vegetasi alam jalur Selabintana masih cukup rimbun dan padat, tak jarang ditemui batang pohon yang tumbang melintang menghalangi jalur disepanjang perjalanan. Dengan medan yang berlumpur dan licin, para pendaki yang hendak melintas seringkali harus merunduk, merangkak atau memanjat untuk melewati rintangan pohon tersebut. Dari ketiga jalur yang ada, jalur Selabintana merupakan jalur dengan vegetasi alam yang masih alami.

Salah satu tantangan lain jalur Selabintana yang jarang ditemukan di jalur Cibodas dan Gunung Putri yaitu adanya Pacet. Pacet merupakan hewan melata sejenis lintah yang hidup diantara semak dan pepohonan disepanjang jalur pendakian Gunung Gede via Selabintana. Apabila kondisi jalur sedang basah dan lembab maka serangan hewan yang satu ini akan susah untuk dihindari. Mereka akan berada di mana-mana melata kemudian menempel dengan kuat pada kulit untuk menghisap darah segar dari tubuh kita.

Karena berbagai alasan di atas, pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) sebagai pengelola kawasan tersebut tidak merekomendasikan pendaki melakukan pendakian pada malam hari. Hal tersebut diberlakukan demi keselamatan dan kenyamanan para pengunjungnya.

Persiapan

Seperti halnya melakukan pendakian gunung Gede Pangrango via jalur Cibodas dan Putri, ada hal yang harus dipersiapkan mencakup kesiapan fisik dan mental, persediaan logistik dan akses memasuki kawasan. Namun pada kondisi tertentu di jalur pendakian via Selabintana ini perlu adanya persiapan tambahan guna meminimalisir terjadinya kendala selama pendakian.

Fisik & Mental

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang menguras tenaga. Selain membutuhkan fisik yang prima juga mental yang kuat untuk menghadapi segala rintangan selama pendakian. Dengan demikian pastikan kondisi fisik dan mental berada pada keadaan terbaik sebelum memutuskan untuk melewati jalur ini.

Dari tiga jalur pendakian Gunung Gede Pangrango yang tersedia, jalur Selabintana merupakan jalur terpanjang. Apabila sebelumnya pernah mendaki gunung Gede Pangrango via Cibodas atau via Gunung Putri, maka ketika akan melakukan pendakian via Selabintana harus mempunyai kesiapan fisik serta persediaan logistik yang ekstra.

Logistik

Bawa persediaan air yang cukup karena di sepanjang jalur Selabintana hanya akan ditemui satu titik sumber air. Sediakan makanan yang siap konsumsi tanpa perlu mengolah dan mengeluarkan peralatan masak. Kondisi medan yang cukup rimbun dan perjalanan cukup jauh maka bawa alat penerangan yang mumpuni.

Jika tidak tahan dengan gangguan pacet maka gunakan pakaian yang lebih tertutup untuk melindungi kulit dari serangan hewan ini. Cara lain untuk memerangi serangan pacet ini dengan membawa minyak sereh atau garam. Ketika pacet menempel di kulit segera siramkan minyak sereh atau larutan garam, maka pacet-pacet tersebut akan lepas sendiri. Cara ini relatif lebih baik daripada melepas dengan paksa karena nantinya kulit akan menjadi berdarah-darah.

Sebenarnya ini standar lewat jalur manapun, namun kondisi medan dan lamanya waktu tempuh maka harus dipersiapkan dengan lebih baik. Packing logistik dengan rapi bermaterial yang kedap air, apalagi jalur Selabintana dikenal rimbun, lembab dan berlumpur.

Simaksi

Sebelum memulai pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana, satu hal yang wajib dimiliki calon pendaki selain kondisi fisik dan mental yang kuat yaitu surat izin pendakian atau Simaksi. Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) untuk pendakian dapat diperoleh secara online melalui situs resmi TNGGP. Bagi yang belum terbiasa atau belum mengetaui cara mendapatkan simaksi online pendakian Gunung Gede Pangrango bisa mengikuti tutorial cara booking online pendakian Gunung Gede Pangrango.

Setelah semua persiapan sudah terpenuhi selanjutnya mari kita mulai pendakian, adapun beberapa poin yang akan diulas mencakup peta jalur pendakian, pos-pos yang dilewati, trek dan medan yang dilalui.

Peta Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana

Tidak seperti jalur Cibodas dan jalur Gunung Putri, jalur Selabintana tidak akan ditemukan pos atau shelter yang berupa bangunan atau gazebo untuk berlindung dan beristirahat. Melainkan hanya berupa plang penunjuk arah dan jarak menuju Alun-alun Suryakencana. Luas area dari pos atau shelter tersebut juga tidak begitu luas, mungkin hanya cukup untuk mendirikan 5 tenda.

peta jalur pendakian gede pangrango via selabintana
Peta Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana. (Foto: Youtube)

Peta jalur pendakian di atas diambil dari lingkungan resort pendakian Gunung Gede via Selabintana, Sukabumi. Adapun pihak TNGGP melalui website gedepangrango.org mempublikasikan peta dengan informasi yang lebih lengkap yang dapat lihat di sini.

Menurut cerita kebanyakan pendaki, jalur Selabintana hanya mempunyai 2 pos yaitu pos 1 Cigeber dan pos 2 Cileutik. Namun berdasarkan informasi dari peta di atas terdapat 3 lokasi yang ditandai sebagai shelter yaitu shelter Cigeber, shelter Cileutik, dan shelter Simpang Gumuruh.

Trek dan Medan Pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana

Jalur pendakian gunung Gede via Selabintana merupakan jalur yang bisa dibilang selalu sepi dibandingkan jalur Cibodas dan Gunung Putri. Hal ini bisa dibuktikan dengan memantau sebaran kuota pendaki pada halaman situs pendaftaran simaksi online setiap harinya. Jadi jangan merasa aneh ketika selama perjalanan mendaki melalui jalur ini tidak menemukan atau berpapasan dengan pendaki lain selain kelompokmu sendiri.

Maka dari itu, pihak TNGGP tidak merekomendasikan mendaki di jalur ini pada malam hari karena akan cukup sulit melakukan evakuasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan estimasi waktu tempuh sekitar 8-12 jam maka waktu paling aman untuk memulai pendakian adalah pagi hari.

trek pendakian gunung gede via selabintana
Trek awal pendakian Gunung Gede via Selabintana. (Foto: Youtube)

Trek awal menuju pendakian akan melewati jalan setapak yang berbatu dengan kontur yang cukup menanjak. Adapun situasi sekeliling diawali dengan perkebunan kemudian hutan tropis yang cukup rimbun. Apabila berangkat pagi seringkali diselimuti kabut dengan suhu sekitar 15 derajat.

Memasuki jalur pendakian trek akan menyusuri punggungan bukit dengan jalur sempit yang diapit jurang dengan kontur menanjak. Kondisi jalur yang rimbun dan sempit sesekali akan dihiasi dengan hadangan ranting atau pohon yang tumbang melintang. Jalur yang cukup sepi dilalui pendaki membuat dedaunan dan semak belukar tumbuh subur di sepanjang jalur pendakian.

Pepohonan menjulang tinggi tumbuh cukup rapat sehingga menghalangi sinar matahari menyinari tanah. Embun di dedaunan akan cukup sulit menguap, hal ini mengakibatkan areal tersebut mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi. Keadaan tanah cukup gembur sebagian berlumpur, licin dan tertutupi dedaunan yang berguguran. Sungguh kondisi yang ideal untuk Pacet si penghisap darah hidup dan berkembang biak.

medan pendakian gunung gede via selabintana
Medan sempit dan rimbun berupa hutan tropis. (Foto: setapakkecil.com)

Dari basecamp sekitar 3 jam perjalanan mengarungi hutan, menembus semak belukar, memanjat dan merangkak di bawah ranting atau pohon yang tumbang, maka sampailah di Cigeber.

Lokasi ini ditandai sebagai shelter pertama di jalur pendakian via Selabintana yang berada pada ketinggian 1.830 mdpl. Shelter ini berada di area yang cukup datar namun tidak begitu luas. Lokasi ini bisa dijadikan untuk tempat beristirahat, makan dan minum.

Ketika beristirahat, sebaiknya tidak bersender ke pepohonan atau duduk langsung menyentuh tanah karena Pacet si penghisap darah akan dengan mudah menghinggapi badan. Gunakan tikar atau semacamnya untuk menghidari tubuh kontak langsung dengan tanah atau pepohonan.

Apabila kulit terlanjur dihinggapi si pacet ini, jangan tarik untuk melepaskan secara paksa tetapi teteskan minyak sereh yang sebelumnya kita persiapkan. Pacet tidak menyukai bau dari sereh, maka gigitan mereka akan melunak kemudian terlepas dengan sendirinya.

Lanjut ke shelter berikutnya yaitu Cileutik dengan medan kembali menanjak diantara rimbunnya semak belukar. Waktu tempuh menuju shelter Cileutik sekitar 3 jam dengan medan masih seperti sebelumnya yang didominasi tanjakan.

Trek menuju Cileutik bisa dibilang paling melelahkan karena akan banyak menemui tanjakan serta hambatan pepohonan yang tumbang. Kita harus siap merangkak di bawah pepohonan yang tumbang memblokir jalur atau memanjat dan bersentuhan dengan kawanan Pacet.

pacet di jalur pendakian gunung gede cia selabintana
Pacet si penghisap darah menempel pada kulit. (Foto: Youtube)

Seperti halnya shelter Cigeber, shelter Cileutik ditandai dengan penunjuk arah yang menginformasikan jarak menuju alun-alun Suryakencana tinggal 2,5 km. Di Cileutik ini terdapat satu-satunya sumber air disepanjang jalur pendakian via Selabintana. Sumber air ini sangat jernih dan dapat diminum sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti memasak dan menambah stok air minum.

Meskipun pihak TNGGP tidak merekomendasikan pendakian malam di jalur Selabintana, namun jika terpaksa harus dilakukan, maka shelter Cileutik ini merupakan lokasi yang tepat untuk bermalam.

Lanjut menuju shelter Simpang Gumuruh berupa persimpangan yang salah satu jalurnya menuju ke alun-alun Suryakencana. Waktu tempuh dari Cileutik menuju Simpang Gumuruh sekitar 1 jam perjalanan. Kemudian dari Simpang Gumuruh menuju alun-alun Suryakencana sekitar 1 jam.

medan rimbut gunung gede via selabintana
Berjalan diantara akar pepohonan. (Foto: Youtube)

Perjalanan dari Cileutik menuju Suryakencana didominasi tanjakan dengan medan berupa tanah gembur yang cukup licin. Rintangan ranting dan pepohonan yang tumbang memblokir jalur yang sering ditemukan dengan bonus akar pepohonan yang menjalar di kanan kiri jalur.

Sesampainya di Alun-alun Suryakencana Barat bisa langsung melanjukan pendakian menuju puncak Gede dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Namun kebanyakan pendaki lebih memilih untuk beristirahat dan berkemah di Suryakencana. Alun-alun Suryakencana terbentang seluas 50 ha dari ujung Barat hingga ujung Timur yang terhubung dengan jalur pendakian via Gunung Putri.

Suryakencana merupakan lokasi favorit untuk berkemah dan beristirahat melepas lelah setelah perjalnan mendaki. Perjalanan menuju puncak Gede biasanya dimulai subuh dengan harapan dapat menikmati Sunrise dari puncak Gede.

sunrise di puncak gede
Panorama sunrise di puncak Gede. (Foto: Abdi Supriyadi)

Apabila ingin melanjutkan perjalanan menuju puncak Pangrango maka akan membutuhkan waktu tambahan sekitar 7 jam dari puncak Gede. Namun jika destinasinya Puncak Pangrango ada baiknya mendaki melalui jalur Cibodas karena jarak tempunya lebih pendek dibandingkan dari jalur Selabintana dan Gunung Putri.

Demikianlah trek dan medan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana. Adapun kondisi real di lapangan dapat saja berubah dari waktu ke waktu karena adanya pengembangan dari pihak pengelola TNGGP.

Estimasi Waktu Pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana

Berbicara waktu yang dibutuhkan untuk mendaki gunung Gede Pangrango via Selabintana tentunya tergantung pada banyak faktor, salah satunya kondisi fisik pendaki itu sendiri. Namun berikut estimasi waktu pendakian menurut informasi dari peta yang dirilis pihak TNGGP.

TrekEstimasi Waktu
Basecamp – Simpang Air Terjun30 menit
Simpang Air Terjun – Cigeber180 menit
Cigeber – Cileutik180 menit
Cileutik – Simpang Gumuruh60 menit
Simpang Gumuruh – Surken Barat30 menit
Surken Barat – Puncak Gede60 menit
Puncak Gede – Puncak Pangrango390 menit

Berdasarkan tabel rincian estimasi waktu tempuh di atas, dari basecamp Selabintana hingga sampai di puncak Gede mebutuhkan waktu sekitar 9 jam. Estimasi waktu tersebut belum termasuk waktu istirahat dan aktivitas lainnya diluar perjalanan mendaki. Maka tak aneh jika banyak pendaki yang menghabiskan hingga belasan jam untuk sampai di Suryakencana.

Kemudian jika ingin melanjutkan perjalanan ke puncak Pangrango maka dibutuhkan waktu perjalanan 6,5 jam dari puncak Gede.

Penutup

Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana merupakan jalur terpanjang dengan berbagai rintangan. Serangan hewan melata penghisap darah merupakan salah satu rintangan sekaligus ciri khas jalur ini. Kondisi vegetasi alam yang masih asri dan rimbun tak jarang membuat pendaki sedikit kebingungan menemukan arah.

Para pendaki akan dituntut harus mempunyai kesiapan fisik dan mental yang ekstra pada jalur ini dibandingan jalur Cibodas dan jalur Gunung Putri. Pendaki pemula, tidak mempunyai kemampuan survival yang memadai atau pertama kali ke Gede Pangrango sebaiknya tidak langsung memilih jalur Selabintana.

Jalur ini cocok untuk pendaki yang mempunyai cukup pengalaman, menyukai tantangan dan mempunyai minat khusus terhadap kehidupan alam hutan yang masih alami.

Bagikan tulisan ini:
INFOGEPANG
INFOGEPANG

Melayani jasa akomodasi pendakian gunung Gede Pangrango berupa penginapan, guide & porter, transport, rental perlengkapan dan paket pendakian. Informasi terkait layanan silahkan menghubungi kami.