Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang sangat berisiko, terutama jika dilakukan tanpa persiapan yang baik. Selain risiko kecelekaan yang disebabkan oleh human error, risiko lainnya bisa diakibatkan oleh kondisi alam. Salah satu risiko pendakian gunung yang diakibatkan oleh alam diantaranya terserang hipotermia. Oleh sebab itu, penting bagi seorang pendaki untuk memahami penyebab, gejala dan cara mengatasi hipotermia ketika naik gunung.

Hipotermia merupakan suatu kondisi dimana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin yang menyebabkan otot dan fungsi otak terganggu. Kondisi ini rentan dialami pendaki gunung karena cuaca gunung yang dingin dan kondisi badan yang kelelahan atau pakaian yang tipis.

penyebab, gejala dan cara mengatasi hipotermia ketika naik gunung
Suhu dingin di Suryakencana. Foto: Ghani Sulaiman

Hipotermia dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan segera. Gejala hipotermia bisa terjadi dengan cepat, sayangnya seringkali disalahartikan sebagai candaan atau bahkan dikira kesurupan.

Penyebab Hipotermia Ketika Naik Gunung

Kondisi udara di ruang terbuka terutama pegunungan tentunya berbeda dengan kondisi di daerah sektiar pemukiman. Suhu udara di pegunungan dikenal sejuk, namun pada kondisi-kondisi tertentu bisa berubah dengan cepat menjadi sangat dingin. Suhu dingin pegunungan inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab hipotermia kerap menyerang para pendaki.

Seperti menurut northshorerescue.com, bahwa panas pada tubuh manusia bisa hilang dengan 4 cara yaitu:

  1. Radiasi dari lingkungan yang dingin
  2. Konduksi melalui kontak tubuh dengan permukaan dingin
  3. Konveksi dari angin dan arus air
  4. Penguapan uap air

Keempat cara tersebut sering ditemui pendaki yang sedang melalukan pendakian gunung. Beragam kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia seperti diantaranya:

  1. Temperatur suhu yang dingin
  2. Pakaian dan peralatan yang tidak tepat
  3. Kebasahan
  4. Kelelahan
  5. Dehidrasi
  6. Asupan makanan yang buruk
  7. Tidak adanya pengetahuan mengenai hipotermia
  8. Asupan alkohol yang menyebabkan vasodilatasi yang menyebabkan peningkatan kehilangan panas tubuh.

Hipotermia dapat menyerang siapa saja, oleh sebab itu pendaki perlu mempersiapkan dengan matang apabila akan menjelajahi alam bebas.

Kiat Pecegahan Hipotermia Ketika Mendaki Gunung

Dikutip dari phinemo.com, berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tubuh tidak terserang hipotermia pada saat mendaki gunung, yaitu:

Menggunakan perlengkapan yang sesuai prosedur

Menggunakan perlengkapan mendaki yang sesuai prosedur akan meminimalisir tubuh terserang hipotermia. Perlengkapan mendaki yang dianjurkan seperti jaket polar, jaket anti angin, penutup kepala, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu, celana yang hangat dan kuat dll. Semua perlengkapan itu sangat dianjurkan untuk digunakan terutama jika melakukan perjalanan mendaki pada malam hari agar suhu tubuh bisa tetap hangat.

Hindari terlalu lama kontak dengan air

Saat hujan atau melintasi sungai, usahakan agar tidak terkena air secara berlebihan. Gunakanlah mantel saat hujan turun, ketika melintasi sungai, sebisa mungkin carilah bebatuan yang tidak tergenang air untuk digunakan menuju seberang. Air yang menempel pada tubuh akan menyerap panas dari tubuh, oleh karena itu hindarilah kontak langsung dengan air saat pendakian.

Segera ganti pakaian yang basah

Pakaian basah sangat mudah memicu hipotermia, segeralah berganti dengan pakaian kering. Sebelum memakai pakaian kering, keringkan dahulu badan Anda dengan lap kering atau kanebo. Lap Kanebo penting dalam pendakian, daya resap yang tinggi dan mudah diperas menjadikan lap kanebo sangat direkomendasikan dibawa ke gunung.

Jaga perut agar selalu terisi

Ketika perut Anda kosong, alias lapar, maka tubuh tidak punya energi untuk memanaskan tubuh. Usahakan memabwa cemilan yang mengandung banyak kalor, seperti coklat, permen, atau cemilan lainnya yang manis dan banyak mengandung kalor.

Mendaki disiang hari

Siang hari suhu di gunung akan lebih nyaman untuk suhu tubuh, walau panas, namun tetap lebih baik daripada dingin. Sinar matahari juga akan dengan mudah membantu menghilangkan keringat yang menempel di baju yang Anda kenakan saat pendakian.

Hindari tertidur diperjalanan

Terkadang dengan pakaian seadanya, para pendaki beristirahat kemudian tertidur di tempat yang terbuka dan rawan hembusan angin kencang. Hindari mendaki gunung saat malam, jika memang tepaksa, pastikan untuk tidak mengantuk. Bila mengantuk ketika perjalanan, segeralah beristirahat dengan mendirikan tenda terlebih dahulu.

Gejala Hipotermia Saat Naik Gunung

Dilansir dari halodoc bahwa terdapat cara untuk mengklasifikasi hipotermia yang menyerang dengan melihat gejalanya. Hipotermia yang terjadi dapat dalam tahap ringan, sedang, hingga berat. Tiap tahap tersebut menunjukkan gejala hipotermia saat naik gunung yang berbeda-beda. Berikut gejala yang mungkin timbul pada tiap tahapan hipotermia, yaitu:

Hipotermia ringan

Salah satu jenis hipotermia yang dapat terjadi pada pendaki adalah tahap ringan. Gejala dari hipotermia saat naik gunung yang umum terjadi adalah menggigil. Kondisi ini membuat tubuh menghangatkan tubuh secara alami yang merupakan gejala dari hipotermia ringan.

Jenis gangguan ini dapat diobati dengan mudah seperti mencari tempat berlindung, menggunakan pakaian yang lebih tebal, dan mengonsumsi makanan dengan energi tinggi dan minuman hangat. Jika hal tersebut telah dilakukan, pengidapnya sudah dapat menuruni gunung tanpa bantuan tambahan.

Hipotermia sedang

Pada tahapan ini, pengidapnya sudah tidak dapat berhenti menggigil yang merupakan gejala hipotermia saat naik gunung. Saat ini terjadi, energi tubuh telah menipis dan tidak menemukan cara untuk memanaskan tubuh dari dalam. Pada kondisi ini pengidap mungkin kesulitan untuk bicara dan mudah kehilangan keseimbangan.

Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan halusinasi, sehingga orang tersebut mungkin melepaskan pakaiannya. Walau begitu, lebih banyak orang yang masih sadar dan menggunakan pakaian yang lebih tebal. Tetapi, jantung akan mengalami fibrilasi dan dapat mengalami kolaps.

Hipotermia berat

Seseorang yang mengalami suhu tubuh di bawah 32 derajat Celcius, maka sudah dalam keadaan serius. Gejala dari hipotermia saat naik gunung ini dapat menyebabkan gangguan serius pada fibrilasi ventrikel di jantung. Hal ini menyebabkan irama jantung tidak normal dan dapat mengancam nyawa.

Itulah gejala hipotermia yang sebaiknya diwaspadai oleh pendaki gunung. Segera lakukan penanganan pertama agar kondisi tubuh segera dapat dihangatkan dan tidak terjadi komplikasi yang membahayakan.

Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

Ketika menemukan pendaki yang terserang hipotermia, berikut beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai langkah pertolongan:

  1. Pindahkan pasien ke dalam tenda atau tempat yang terlindung secepat mungkin. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di alam bebas.
  2. Lepas semua pakaian basah, hangatkan pasien dengan selimut kantong tidur atau handuk kering, dan pastikan kepalanya tertutup.
  3. Berikan minuman non-alkohol hangat dan makanan manis seperti coklat jika mereka benar-benar terjaga.
  4. Hangatkan badan korban, cara ini bisa dilakukan dengan mengenakan beragam penghangat tubuh, seperti penutup kepala, jaket, kaos kaki, celana hangat dan sleeping bag.
  5. Pastikan ada orang lain tetap menjaga, hingga datang batuan atau hingga kondisi korban menjadi lebih baik.
  6. Jika memungkinkan, buatlah api diluar tenda, dan arahkan panas apinya ke dalam tenda.

Beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika menghadapi kondisi hipotermia yaitu:

  1. Jangan langsung menggunakan air panas, botol air panas atau lampu pemanas untuk menghangatkannya.
  2. Jangan menggosok lengan, atau tangan mereka.
  3. Jangan langsung memberikan mereka minuman beralkohol.

Sebab tindakan-tindakan tersebut dapat menyebabkan fungsi jantung berhenti.

Bagikan tulisan ini:
INFOGEPANG
INFOGEPANG

Melayani jasa akomodasi pendakian gunung Gede Pangrango berupa penginapan, guide & porter, transport, rental perlengkapan dan paket pendakian. Informasi terkait layanan silahkan menghubungi kami.